Tidak disangka gayung pun bersambut, hal ini berawal ketika Ketua Prodi Multimedia dan Jaringan menginginkan mahasiswa bisa menguasai perancangan desain karakter untuk mendukung matakuliah di semester 6 animasi 3D. Tidak mungkin memperkenalkan materi perancangan desain karakter dalam matakuliah desain grafis yang sebenarnya telah digabung dengan matakuliah-matakuliah lain jika membandingkan dengan matakuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual. Seperti Nirmana, Tipografi, Semiotika, Advertising, di khusus di jurusan DKV masing-masing berdiri sendiri menjadi matakuliah tersendiri, disini saya harus merangkap semua itu menjadi satu matakuliah yakni Desain Grafis. Jadi tidak mungkin untuk menambahkan lagi materi perancangan karakter dalam matakuliah tersebut. Ketua Prodi melihat ada celah di matakuliah Proyer Akhir 1, yakni matakuliah di semester genap yang mengharuskan mahasiswa membuat proyek berdasarkan matakuliah yang telah mereka tempuh. Dalam proyek Akhir tersebutlah perancangan desain karakter masuk, mengharuskan mahasiswa Multimedia dan jaringan sebelum merancang proyek yang berbau dinamis, dalam Proyek Akhir 1 ini meraka membuat proyek statis atau media visual statis dalam bentuk desain karakter dan media promosi untuk mengawali atau sebagai pondasi untuk melangkah ke Proyek yang lebih kompleks lagi.
Berbagai tanggapan muncul, baik itu yang suka dan ada yang keberatan dengan adanya proyek Akhir 1 yang berhubungan dengan desain karakter. Masalahnya hanya satu, mayoritas mahasiswa ini tidak memiliki dasar teknik menggambar, karena basic mereka adalah informatika yang pada saat seleksi tidak dianjurkan untuk memiliki skill tersebut. Jadi mau tidak mau, saya harus memberikan materi menggambar dasar kepada mereka. Mengisi waktu luang untuk mengajarkan teknik-teknik menggambar. Dari sekian banyak mahasiswa, hanya 30% yang memiliki skill dalam hal menggambar, 50% memiliki passion ke arah itu walaupun dalam skill masih perlu diasah lagi. Sisanya yang penting mengerjakan dengan hasil yang ala kadarnya, dan saya memaklumi hal tersebut. Setidaknya dari kasus tersebut saya mendapatkan evaluasi yang berharga, apa yang harus dibenahi untuk disemester mendatang. Memberikan passion yang lebih greget lagi kepada para mahasiswa Multimedia dan jaringan.
Dari hasil proyek Akhir tersebut, karya yang masuk dalam kategori terbaik mendapatkan kesempatan untuk ditampilkan dalam ajang POPCON 2013 tanggal 5-7 Juli lalu di Jakarta. Pihak Managemen Politeknik Ngeri Batam ternyata sangat mendukung keikutsertaan dalam ajang yang sudah berlangsung dalam kurun waktu 2 tahun ini. Semoga tahun depan Multimedia dan Jaringan mendapatkan kesmpatan lagi dalam mengikuti POPCON 2014 nanti dengan karya-karya yang lebih greget dan karya yang lebih memuaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar